Back
15 Dec 2014
Meningkatnya Kekhawatiran Pertumbuhan Global Angkat Yen - BTMU
FXStreet - Lee Hardman, Analis Mata Uang di Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, mencatat bahwa meningkatnya kekhawatiran investor atas prospek pertumbuhan global menyebabkan Yen rebound dalam waktu dekat setelah USD/JPY turun di bawah level 118.
Kutipan Penting
"Yen terus menguat secara moderat di sesi perdagangan Asia dengan USD/JPY sempat jatuh di bawah level 118,00. Yen rebound dalam jangka pendek bersama dengan kondisi perdagangan dalam penolakan risiko yang dipicu oleh kekhawatiran investor meningkat atas prospek pertumbuhan global menuju ke akhir tahun."
"Penurunan tajam yang sedang berlangsung dalam harga minyak mentah memperkuat kekhawatiran pertumbuhan global dalam waktu dekat membebani aset berisiko. Investor juga khawatir bahwa Fed akan mengadopsi pandangan kurang dovish untuk kebijakan moneter pada pertemuan FOMC mendatang pada 17 Desember."
"Telah berspekulasi bahwa Fed bisa melunakkan tingkat forward guidance dengan menjatuhkan pernyataan bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga rendah untuk waktu yang "cukup" setelah berakhirnya QE. Rupiah Indonesia yang sebagai salah satu yang rapuh di antara lima mata uang dilihat sebagai yang paling sensitif terhadap kebijakan moneter Fed yang lebih ketat telah melemah tajam tadi pagi setelah menembus di atas level 12.500 untuk pertama-kalinya sejak akhir 2008. Bahkan rupee India yang merupakan sebagai salah satu penerima manfaat utama dari harga minyak mentah yang lebih rendah mulai menunjukkan tanda-tanda pelemahan lainnya."
** Ruang Berita FXStreet, FXStreet **
Kutipan Penting
"Yen terus menguat secara moderat di sesi perdagangan Asia dengan USD/JPY sempat jatuh di bawah level 118,00. Yen rebound dalam jangka pendek bersama dengan kondisi perdagangan dalam penolakan risiko yang dipicu oleh kekhawatiran investor meningkat atas prospek pertumbuhan global menuju ke akhir tahun."
"Penurunan tajam yang sedang berlangsung dalam harga minyak mentah memperkuat kekhawatiran pertumbuhan global dalam waktu dekat membebani aset berisiko. Investor juga khawatir bahwa Fed akan mengadopsi pandangan kurang dovish untuk kebijakan moneter pada pertemuan FOMC mendatang pada 17 Desember."
"Telah berspekulasi bahwa Fed bisa melunakkan tingkat forward guidance dengan menjatuhkan pernyataan bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga rendah untuk waktu yang "cukup" setelah berakhirnya QE. Rupiah Indonesia yang sebagai salah satu yang rapuh di antara lima mata uang dilihat sebagai yang paling sensitif terhadap kebijakan moneter Fed yang lebih ketat telah melemah tajam tadi pagi setelah menembus di atas level 12.500 untuk pertama-kalinya sejak akhir 2008. Bahkan rupee India yang merupakan sebagai salah satu penerima manfaat utama dari harga minyak mentah yang lebih rendah mulai menunjukkan tanda-tanda pelemahan lainnya."
** Ruang Berita FXStreet, FXStreet **