Back

IHSG Berada di Zona Hijau 7.116, Tampak Tenang Memasuki Akhir Pekan Panjang

  • IHSG mematahkan enam perdagangan merah sebelumnya.
  • Tidak akan ada rilis data ekonomi dari Indonesia sampai pekan depan.
  • Emas Antam merayap naik di Rp1.938.000.

IHSG berputar-putar di area 7.116,54 pada saat berita ini ditulis. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia dibuka dengan gap atas 7.100,23 namun tidak banyak bergerak di dalam tertinggi dan terendah hari yang masing-masing berada di 7.134,64 dan 7.083,89 pada hari perdagangan terakhir pekan ini karena bursa Indonesia akan tutup pada hari Jumat untuk libur Idul Adha 1446 Hijriah. Namun, bursa akan kembali dibuka pada hari Selasa, 10 Juni 2025 karena akan ada libur cuti bersama pada hari Senin.

Sama seperti IHSG, indeks-indeks saham Indonesia sebagian besar positif. JII yang naik 1,85% menjadi indeks dengan kenaikan terbesar, disusul oleh JII70 yang menunjukkan kinerja +1,51%. BRPT menjadi pendorong untuk kedua indeks tersebut karena naik lebih dari 17% hari ini ke tertinggi baru 2025. Namun demikian, saham-saham dalam kedua indeks tersebut menunjukkan kinerja yang beragam.

Airlangga Hartarto Masih Mengupayakan Agar Indonesia Menjadi Anggota OECD

Tidak ada rilis data ekonomi penting dari Indonesia pada hari ini. Sehingga pergerakan indeks murni digerakkan oleh transaksi jual beli saham-saham Indonesia dan sentimen investor.

Sejauh ini tidak kabar signifikan dari pemerintahan Trump soal proposal dari mitra-mitra dagangnya untuk menghindari tarif yang sebelumnya diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS), Doland Trump, pada awal April, meskipun kemudian ditunda hingga 90 hari, termasuk kabar dari pemerintah Indonesia terkait dengan konteks ini. Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto, masih dalam proses untuk memasukkan Indonesia ke dalam keanggotaan OECD di Paris, Prancis.

Rupiah berada di 16.275 yang menguat 0,15% terhadap Dolar AS pada basis harian. Namun demikian, mata uang Indonesia masih bergerak di level-level saat ini sejak dua minggu lalu. Rupiah menghentikan penguatannya setelah mencapai 14.214 pada 23 Mei.

Imbal hasil obligasi Pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun berada di 6,758% yang turun 0,75% hari ini. Dengan demikian, imbal hasil ini menembus kisaran sideways 6,809%-6,864%. Imbal hasil ini melanjutkan tren menurun dari tertinggi 7,064% yang dicatatkan pada 9 April 2025. Jika obligasi bertenor 10 tahun ini terus diminati, target terdekat yang bisa dicapai adalah 6,749%, terendah 202 yang diraih pada 17 Februari 2025.

Emas Antam Merangkak Naik

Emas 1 gram Antam dijual di harga Rp1.938.000 pada hari ini, yang naik Rp14.000 dari Rp1.924.000 hari kemarin. Emas Antam mempertahankan kenaikannya meskipun tidak ada pendorong yang jelas di dalam negeri karena melacak pergerakan XAU/USD yang mencatatkan kenaikan menonjol lebih dari 2% ke area $3.382 per ons troy pada hari Senin. Namun sejak itu, XAU/USD tidak menunjukkan pergerakan signifikan karena pasar nampaknya menantikan data tenaga kerja AS dalam bentuk Nonfarm Payrolls (NFP) AS yang akan dirilis pada hari Jumat. Data tersebut sering kali membuat XAU/USD bergerak signifikan yang dampaknya mungkin bisa terlihat pada harga Emas Antam pada hari Sabtu.

Grafik Harian IHSG – Analisis Teknis

IHSG

IHSG mematahkan enam hari perdagangan sebelumnya yang berada di zona merah. Namun demikian, kenaikan IHSG hari ini masih tertahan oleh Simple Moving Average (SMA) 200-hari, yang saat ini berada di 7.136. Mengingat SMA ini menjadi batas yang tangguh di masa lalu, penembusan di atasnya tidak akan mudah. Dengan demikian, tren jangka pendek indeks masih akan sideways.

Di sisi atas, jika IHSG berhasil menembus average yang disebutkan di atas, indeks akan menghadapi resistance di 7.240,08 (tertinggi 26 Mei 2025), penghalang terdekat setelahnya dalah 7.324,62 (tertinggi 2025 yang diraih pada 23 Januari) dan 7.500 (level angka bulat).

Namun jika indeks melanjutkan penurunan, IHSG bisa ditopang oleh 6.994,15 (terendah 3 Juni 2025) dan 6.811,77 (terendah 9 Mei 2025). Penembusan kedua support tersebut bisa sedikit merusak upaya pemulihan indeks dari terendah 2025 yang dicatat di 5.882,60. Kasus tersebut juga berisiko melanjutkan tren menurun jangka panjang indeks yang dimulai setelah meraih tertinggi sepanjang masa di 7.910,55 pada 19 September 2024.

Prakiraan Harga Perak: XAG/USD Tetap Positif, Didukung di Atas $34,00

Harga Perak (XAG/USD) mempertahankan struktur bullish mereka tetap utuh, dengan para pembeli menargetkan area resistance di $34,60-$34,80, dengan upaya penurunan terjaga di atas level support $34,00. Dolar AS yang melemah berkontribusi untuk menjaga logam mulia ini tetap menguat
了解更多 Previous

Indeks Dolar AS (DXY) tetap tertekan di bawah 99,00 seiring kekhawatiran resesi kembali muncul

Indeks Dolar AS (DXY) diperdagangkan hampir datar pada hari Kamis, mengkonsolidasikan kerugian setelah pembalikan bearish pada hari Rabu, karena data Jasa dan ketenagakerjaan yang mengecewakan, ditambah dengan ketidakpastian tarif yang sedang berlangsung, menghidupkan kembali kekhawatiran akan resesi yang akan datang. Institut Manajemen Pasokan AS (ISM) untuk Layanan
了解更多 Next