AUD/JPY Lanjutkan Pemulihan Lampaui 91,00 karena Penjualan Ritel Australia yang Optimis, RBA dalam Fokus

• AUD/JPY mengambil tawaran beli yang memperbarui level tertinggi dalam perdagangan harian, melanjutkan kenaikan dari level terendah dua minggu.
• Kontrak Penjualan Ritel Kuartal 4 Australia kurang dari yang diharapkan, data tingkat kedua dirilis optimis.
• Sentimen negatif memberikan tekanan turun pada pasangan barometer risiko.
• Pembicaraan seputar pemimpin BoJ berikutnya, katalis-katalis risiko akan menjadi perhatian utama menjelang RBA.

AUD/JPY memperbarui level tertinggi dalam perdagangan harian di dekat 91,40 karena Penjualan Ritel Australia turun kurang dari prakiraan pada kuartal keempat (Q4). Yang semakin memperkuat pergerakan pemulihan dapat berupa pelemahan Yen Jepang (JPY) secara luas karena imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih kuat. Namun, tantangan terhadap sentimen menyelidiki para pedagang pasangan mata uang menjelang pertemuan Kebijakan Moneter Reserve Bank of Australia (RBA) pada hari Selasa.

Penjualan Ritel kuartal keempat (Q4) Australia turun 0,2% QoQ versus -0,6% yang diharapkan dan kenaikan sebelumnya sebesar 0,2%. Sebelumnya pada hari ini, Inflasi TD Securities untuk negara tersebut naik ke 0,9% MoM dari 0,2% sebelumnya, serta menjadi 6,4% YoY versus 5,9% pembacaan sebelumnya, selama bulan Januari.

Di tempat lain, imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun tetap menguat selama tiga hari berturut-turut, menjadi 3,56% pada saat berita ini diturunkan, menyusul lonjakan mingguan terbesar sejak akhir September 2022. Alasan yang mendasari hal tersebut dapat dikaitkan dengan data ketenagakerjaan dan aktivitas AS yang lebih kuat.

Sebaliknya, pembicaraan seputar Gubernur Bank of Japan (BoJ) berikutnya dan kekhawatiran baru-baru ini seputar AS dan Tiongkok menjelang kunjungan diplomat AS ke Beijing pekan ini tampaknya menantang profil risiko dan para pembeli pasangan AUD/JPY.

Baru-baru ini, media Jepang menyoroti peluang Deputi Gubernur BoJ Masayoshi Amamiya untuk menjadi pemimpin bank sentral Jepang berikutnya. Namun, Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki menyebutkan bahwa ia telah "keluar dari lingkaran" pada nominasi BoJ. Selain itu, Jiji News Jepang menyatakan bahwa Amamiya menolak permintaan untuk menanggapi pembicaraan mengenai dirinya sebagai Gubernur BoJ berikutnya. Perlu diperhatikan bahwa pembicaraan tersebut menjadi lebih penting saat ini karena Jepang menyaksikan inflasi yang lebih tinggi dan akhir dari kebijakan moneter ultra-mudah sedang dibahas. Oleh karena itu, seorang pemimpin yang hawkish dapat mendorong JPY.

Pada halaman yang berbeda, Reuters menyebutkan bahwa sebuah jet tempur militer AS menembak jatuh sebuah balon mata-mata yang dicurigai milik Tiongkok di lepas pantai South Carolina pada hari Sabtu, seminggu setelah balon tersebut pertama kali memasuki wilayah udara AS dan memicu sebuah kisah mata-mata yang dramatis – dan publik – yang memperburuk hubungan Tiongkok-AS.

Perlu dicatat bahwa Kontrak Berjangka S&P 500 mencetak pelemahan tipis dan saham-saham di kawasan Asia-Pasifik sedikit melemah yang menggambarkan sentimen negatif.

Ke depan, para pedagang AUD/JPY mungkin akan menyaksikan hari yang lesu menjelang pembaruan kebijakan moneter RBA pada hari Selasa. Namun, katalis risiko dapat menghibur para pedagang pasangan mata uang.

Angka inflasi Australia terbaru telah hawkish namun data ketenagakerjaan belum mendukung tindakan agresif RBA, yang pada gilirannya mendukung kenaikan AUD/JPY. Meski begitu, Bloomberg mengatakan, "Bank sentral Australia hampir pasti akan menaikkan suku bunga pada pertemuan pertama tahun ini, dengan beberapa pengamat menunjukkan risiko dimulainya kembali langkah besar untuk melawan lonjakan inflasi yang mengejutkan."

Analisis Teknis

Penutupan harian di atas Exponential Moving Average (EMA) 200-hari, di sekitar 91,60 pada saat berita ini ditulis, menjadi penting bagi para pembeli AUD/JPY agar dapat mengambil alih kendali.